ENGKAU SEMUA SAHABATKU

Friday, April 15, 2005

DAHSYATNYA BERITA SUKA-CITA ITU

DAHSYATNYA BERITA SUKA-CITA ITU
(Matius 2 )
Pdt. Saumiman Saud*)

Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali berita-berita dahsyat yang pernah kita dengar, dari kematian Lady Diana, munculnya presiden wanita yang pertama di Indonesia, peristiwa WTC 11 September 2001, peledakan bom 12 Oktober 2002 di Bali, sampai pada tertangkapnya Saddam Hussein, ini cukup menggentarkan dunia, namun kegentarannya hanya berselang beberapa saat saja, sekarang orang-orang sudah mulai melupakannya.

Dua ribu tahun yang lalu ada juga berita yang dahsyat pernah muncul, pada saat berlangsungnya sensus penduduk, muncul sejoli yang bernama Yusuf dan Maria, mereka adalah pasangan yang sudah bertunangan namun belum menikah. Namun ada persoalan yang sulkit dipecahkan oleh pasangan ini, sehingga membuat sang pria Yusuf hampir-hampir meninggalkan kekasihnya Maria. Apa persoalannya? Apakah karena ada orang ke tiga yang berusaha masuk di dalam pertunangan mereka? Apakah cinta yang membara itu sudah mulai reda? Apakah karena salah satunya menghianati percintaan ini? Oh ternyata bukan? Masalahnya adalah adalah Maria itu saat ini sedang hamil, padahal jelas-jelas Yusuf belum pernah bersetubuh dengan Maria?

Alkitab mencatat bahwa Maria itu mengandung anak dari Roh Kudus, yang kemudian kita mengetahui namanya Yesus? Inilah suatu berita dahsyat yang cukup mengentarkan itu? Mengapa demikian? Ada beberpa bukti yang dapat kita telusuri, mengapa berita kelahiran Yesus Kristus begitu dahsyat:

Kelahiran-Nya dari seorang anak dara

Jelas sekali bahwa anak dara atau anak gadis tidak mungkin melahirkan anak, tidak masuk akal, itulah sebabnya ketika diberitakan bahwa Maria sudah hamil, tentu ini merupakan suatu yang dahsyat. Saya bisa membayangkan seandainya orang tua dari Maria mengetahui peristiwa tersebut, barangkali mereka bisa semaput. Tentu yang mereka bayangkan adalah malapetaka bakal terjadi bagi seisi keluarga, bayangkan saja anak gadisnya hambil sebelum nikah. Ini merupakan suatu aib, yang tentunya sangat memalukan. Bagaimana reaksi para tetangga, jangna-jangan berita ini tersebar di seluruh penjuru kota.

Ketika malaikat memberitakan masalah ini kepada Maria, ia tidak protes atau membantah, namun ia berserah sepenuhnya kapada Tuhan. Maria mengatakan demikian “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (lihat Lukas 1 :38). Seorang anak dara mengandung tentu bukan suatu hal yang biasa, sebab kalau tidak karena “kecelakaan” dalam pergaulan bebas, pasti karena diperkosa. Kenyataan seperti inilah yang bakal dihadapi seorang anak dara yang bernama Maria.

Ketika seorang anak dara mengandung tanpa suami, tentu akan menjadi tanda tanya, terutama oleh calon suami sebelum orang-orang banyak. Apalagi keagamaan Yahudi sangat ketat terhadap pengajaran moral ini, tentu Maria akan menjadi sasaran tembak untuk dicemooh. Itulah sebabnya Yusuf yang walaupun hatinya tulus baik, diam-diam hendak memutuskan hubungannya dengan Maria.

Demikianlah Tuhan Yesus dilahirkan ke dunia ini, suatu karya Ajaib dari Allah. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan umat ciptaan-Nya. Kalau Maria rela berkorban menyerahkan diri serta masa depannya demi melahirkan Tuhan Yesus, masakan kita yang tanpa dituntut dengan berbagai kesulitan itu masih tetap mempertahan diri demi gengsi untuk menghalangi Tuhan Ysus masuk ke hati kita? Ingatlah, Ysus datang bukan untuk kepentingan-Nya sendiri, tetapi untuk kepentingan kita umat manusia.


Di dalam Injil Lukas kita bisa temukan bahwa, peristiwa kelahiran Yesus Kristus itu diberitakan oleh malaikat kepada Maria, dengan demikian ia mengetahui dengan jelas bahwa bayi yang dikandung itu benar-benar bayi dari Allah, bukan bayi ajaib yang biasa.

Kelahiran-Nya membuat Raja Herodes Gentar

Tidak gampang membuat seorang raja gentar (Matius 2:3), kecuali segerombolan musuh datnag menyerang itu musuh yang berlaksa-laksa. Kelihatannya raja Herodes itu berbaik hati, sebab ia mengutus tiga orang Majus untuk mengunjungi bayi Yesus yang lahir itu. Para Majus tidak merasa curiga dengan perintah raja, sehingga mereka datang tidak dengan tangan kosong, namun ada oleh-oleh yang mereka bawa. Namun apa lacur, rupanya ada “udang di balik batu” di dalam pemikiran sang raja. Tujuan utamanya adalah, apabila sudah diketahui di mana bayi Yesus berada maka tinggal tunggu waktu saja untuk menghabiskan-Nya (lih. Matius 2 : 8-10). Akan tetapi sandiwara yang disutradarai oleh Herodes itu rupanya terditeksi oleh Tuhan, sehingga arah bintang diubah dan membuat para Majus itu tidak pernah kembali kepada Herodes.

Sekarang kita bertanya, mengapa raja Herodes mesti gentar atau terkejut mendengar berita kelahiran Yesus? Jawabannnya sangat sesderahana, kalau bayi Yesus itu tidak benar-benar adalah raja yang berkuasa, tentu tidak artinya bagi Herodes. Apalah arti seorang bayi bagi Herodes, seorang kopralnya yang “bodoh” saja dapat menyingkirkan seorang bayi. Begitu dahsyatnya kelahiran Yesus sehingga Herodes kaget dan salah tingkah. Apakah anda masih meragukan kelilahian Yesus?



Kelahiran-Nya diperhitungkan di seluruh Yerusalem

Mestinya bayi Yesus itu kurang populer, sebab IA dilahirkan bukan di tempat mewah tetapi di kandang binatang, tidak ada kamar kosong yang dapat menampungnya. Kemungkian besar sebagai seorang tukang kayu Yusuf tidak punya banyak uang, sehingga ia tidak memesan tempat penginapan terlebih dahulu seperti orang-orang lain.jauh-jauh hari. Hanya para gembala domba yang mengetahui bayi Yesus itu lahir. Namun dikarenakan ulah sang raja Herodes, sehingga Yesus menjadi populer, bayangkan seluruh Yerusalem juga ikut gentar mendengar berita Yesus lahir ke dunia ini. Saya begitu yakin, pada saat Herodes dilahirkan, tidak sepopuler kelahiran Yesus.

Itu sebabnya, Herodes terpaksa mengelaurkan jurus jaman nenek moyang, yakni raja Firaun, pada waktu itu diberlalukan terhadap Musa, yakni pembunuhan terhadap setiap bayi yang di bawah usia dua tahun (Matius 2:16). Harapan Herodes, dengan demikian maka bayi Yesus pasti ikut terbunuh. Ternyata Tuhan memelihara rencana keselamatan-Nya, sehingga bayi Yeus itu lolos dari pembuinuhan massal itu.

Inilah yang saya maksudkan bahwa kelahiran Yesus diperhitungkan sekali di Yerusalem, saya yakin peristiwa semacam ini tidak pernah dilupakan oleh masyarakat di sana, terutama mereka yang memiliki atau bayinya dikorbankan. Satu kejadian yang menarik saya lihat di sini, ternyata bayi Yesus yang diharpakan mati, tetapi tidak mati, justru yang mati dahulu adalah raja Herodes itu. Kedahsyatan kelahiran Yesus sangat diperhitungkan Herodes bahkan seluruh Yerusalem.

Kelahiran-Nya dirayakan sampai saat ini di seluruh dunia

Boleh dibilang sejak kecil sampai saat ini saya jarang merayakan hari ulang tahun, dan jemaat di gereja yang saya layani juga hanya satu dua saja yang mengetahui tanggalnya. Namun yang sangat berkesan bagi saya adalah hari ulang tahun saya pada tahun 2004 ini, waktu itu saya masih di Surabaya. Beberapa orang sahabat berkumpul merayakan ulang tahun saya, sangat berkesan sekali. Namun perayaan ulang tahun seperti ini tentu akan berlangsung selama masih hidup dan itupun kalau diingat lagi. Lihatlah peristiwa kelahiran Yesus ini, walaupun tgl 25 Desember itu menjadi perdebatan, namun yang penting adalah kelahiran-Nya dirayakan di seluruh dunia. Sangat disayangkan memang kalau ada orang yang sudah melihat kenyataan atas kedahsyatan kelahiran Yesus, masih tetap ragu terhadap Yesus.

Apa yang harus diperbuat oleh kita semua? Ingatlah kelhiran Yesus ke dunia ini merupakan program Allah sendiri untuk menyelamatkan umat ciptaan-Nya. Ketika Adam dan Hawa nenek moyang kita berbuiat dosa, maka kita semua samapi saat ini sudah berdosa. Kita tidak ada jalan ke luar, buntu, namun Allah mengasihi umat manusia, IA mengutus Anak-Nya sendiri datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita semua. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3 :16)

Apabila hari ini kita mendapatkan pertanyaan, sebenarnya apa yang merupakan kebutuhan utama dalam hidup kita ini? Kita dilahirkan, dibesarkan, kemudian disekolahkan, lalu bekerja, menikah, dan mendapatkan anak. Semua sudah kita sudah miliki bukan? Apalagi yang belum? Mungkin satu hal yang boleh kita tanyakan adalah, sesudah semua itu kita peroleh, lalu apa yang terjadi dengan kita? Mungkin kita akan segera menjawab, saat itu kita sudah termakan usia, sudah tua. Lalu kalau sudah tua, rasanya pa yang kita perjuangjkan semenjak lahir itu sia-sia begitu saja, sebab tatkala ajal datang kita tidak membawa segala harta kekayaan kita ke sana. Satu pertanyaan lagi, kalau kita tidak membawa apa-apa ke sana, lalu sananya itu apa? Jawabannya adalah surga? Bolehkah kita masuk ke sana? Hal ini yang masih merupakan tanda tanya bukan? Ada orang bilang, saya ini baik sekali di dunia ini, selalu menolong orang lain dan sebagainya, maka saya pasti masuk ke sana. Apa benar? Segampang itukah? Bukankah di sepanjang hidup kita baik itu sengaja atau tidak selalu berbuat salah dan dosa.? Bagaimana kita memperolah keselamatan itu?

Nah, inilah alasannya mengapa Yesus mesti lahir ke dunia ini dengan penuh kedahsyatan, sebab IA justru akan menyelamatkan manusia dengan penuh dahsyat juga, yakni ia dihukum mati di atas kayu salib menggantikan kita, dan setelah itu IA bangkit lagi pada hari yang ke tiga sehingga dengan demikain membuka kesempatan yang memungkinkan kita masuk ke surga, dan hidup selama-lamanya bersama Dia, asal saja kita percaya sepenuh hati pada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita.

Inilah berita baik atu berita kesukaan, nah kalau kita menrima berita buruk dari orang lain sebaiknya kita rahasiakan saja, atau biar kita sendiri yang tahu, jangan digossipkan ke sana sini, namaun apabila anda sudah jelas-jelas mengetahui berita kedahsyatan kelahiran Tuhan Yesus ke dunia ini, yang tugas utama-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa yang maut ini, tentunya kita sangat bersalah sekalia apabila kita rahasiakan berita ini.

Biarlah melalui momen natal kali ini, kita semua disadarkan bahwa tahun demi tahun Natal yang kita lalui dan rayakan, bukan lagi sekedar mengharapkan pemotongan harga barang-barang di pusat perbelanjaan atau liburan panjang keluar kota atau negara, tetapi ada suatu makna yang lebih penting dari itu yakni Yesus datang ke dunia ini menyelamatkan kita semua. Amin.




*) Pdt. Saumiman Saud, STh. adalah tamatan SAAT angkatan masuk 1990, saat ini melayani Gereja Injili Indonesia San Jose, California, USA

0 Comments:

Post a Comment

<< Home