ENGKAU SEMUA SAHABATKU

Thursday, April 14, 2005

KEHINAAN MENUJU KEMULIAAN

KEHINAAN MENUJU KEMULIAAN
(Matius 1:18-25 , Lukas 2:1-7)
Chu Sei Hiong*)

Semenjak Adam dan Hawa tidak taat kepada Tuhan, dengan alasan iblis yang menjelma menjadi ular jahanam yang menggoda mereka makan buah pengetahuan baik dan jahat, maka sejak saat itu Allah sudah memutuskan hubungan antara manusia dengan-Nya. Tidak tanggung-tanggung memang, manusia yang berdosa itu divonis bakal mati. Namun ternyata Allah tidak dapat melawan natur-Nya yang penuh Kasih itu, sehingga IA tidak langsung menghukum manusia itu dengan kematian itu. Diam-diam IA merancang suatu rancangan yang besar, yakni memeberikan suatu peluang bagi keselamatan manusaia yang berdosa itu.

Allah itu seperti Bapa kita saja yang tidak rela mencelakakan anak-anaknya, bagaiamanpun bejatnya sang anak, pasti itu merupakan darah dagingnya. Walaupun pernah terjadi di koran-koran , sanag ayah sudah memeutuskan hubungan dengan anaknya karena sang anak tidak bisa diajari lagi, namun secara hubungan darah hubungan itu tidak pernah akan terputus dan terhapus. Demikin juga dengan hubungan Allah dan manusia. Kesempatan yang diciptakan oleh Allah Bapa di Sorga itu terbuka bagi mereka untuk menyelamatkan diri. Itulah sebabnya maka kita tidak akan heran apabila di dalam kitab Injil Yohanes 3 : 16 menuliskan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Allah tidak main-main dengan rencana-Nya, sebab IA mengutus Anak-Nya sendiri untuk kita.

Akibat dari dosa yang menimpa diri umat manusia, maka manusis sangat butuh penolong untuk menyelamatkan. Namun apabila sang penolong itu adalah sesama manusia juga tidak mungkin, sebab sama-sama sudah dirusak oleh dosa. Lalu, apakah harus makluk lain? Lebih-lebih lagi tidak mungkin, sebab ciptaan Tuhan yang paling sempurna ya manusia itu. Lalu bagaimana caranya?

Kita bersyukur bahwa Allah kita adalah Allah yang Adil sekaligus Kasih, sebelum IA memberlakukan keadilan-Nya IA masih memberikan kesempatan kepada ciptaan-Nya manusia supaya bertobat. Oleh sebab itu IA sendiri datang ke dunia ini.

1. IA dilahirkan oleh seorang gadis

Seperti yang sering dipentaskan di acara drama Natal, Yesus dilahirkan oleh anak dara Maria tunangan Yusuf. Bayi Yesus dibungkus dengan lampin dan berada di dalam sebuah palungan. Bayi itu adalah bayi yang luar biasa karena yang melahirkan-Nya adalah seorang gadis, yang secara logika manusia tidak mungkin terjadi, namun Allah kita adalah Allah yang mungkin di dalam segala kemungkinan dan bahkan ketidakmungkinan, sehingga memungkingkan lahirnya Yesus dengan meminjam anak dara Maria sebagai ibunya. Kelahirann-Nya yang kontroversial inilah juga yang membuat bayi Yesus itu dianggap remeh, sebab bagi Maria sendiri ia sukar menjelaskan kepada masyarakat, sebab secara tradisi dan moral ia akan disebut aib sebab ia hamil di luar pernikahan. Memang Maria dan yususf telah menjadi suami-isteri, namun karena mereka tidak melaksanakan pernikahan itu sampa setelah Yeus lahir, maka Maria disebut “tunangannya” (lih Matius 1 :18-25)

Kita tidak bisa bayangkan bagaimana kondisi Maria pada saat itu, saya yakin ia bakal dihina oleh orang-orang tertentu bahkan orang-orang yang dekat dengan dia. Apalagi ada indikasi yang tercatat di dalam Alkitab bahwa tunangannya Yusuf secara diam-diampun hendak meninggalkan dia. Tetapi penjelasan dari malikat kepada Yusu cukup mujarab, sehingga membuat Yusuf tetap setia pada tunangannya itu.

Semua kondisi ini dapat dilewati Maria dari hari kehari kareana ada penyerahan total dari Maria kepada kehendak Tuhan, sebab Maria tahu bahwa apa yang dialaminya saat ini merupakan berkat Tuhan. Tidak semau orang terpilih seperti Maria, dan memang begitu hanya Maria saj yang terpilih untuk melahirkan bayi Yesus itu. Secara manusia mungkin akan dianggap hina oleh masyarakan pada waktu itu, termasujk anak yang dilahirkan, namun dihadapan Allah ini merupakan suatu kemuliaan.
.
IA dilahirkan di Kandang binatang

Di mana-mana kalau dikatakan kandang itu merupakan tempat yang kotor dan menjijikkan, kecualai memang kandang yang baru, artinye kandang yang belum ditempati binatang. Tahun lalu saya bersama keluarga mengunjungi Kebun Binatang di San Fransisco, waktu itu kami sempat masuk ke ruangan temapat binatang-binatang buas dikurung, kami merasakan udaranya sangat pengap dan bau, padahal gedungnya cukup mewah. Saya yakin sekali kandang binatang tempat Yesus dilahirkan itu tidak semewah kebun binatang ini.

Hari ini kalau kedapatan ada seorang ibu, diam-diam melahirkan bayi di kandang, tentu akan heboh sekali, apalagi kalau bayi tersebuit sudah bertumbuh remaja dan anak-anak sepenatarannya kemudian mengejek dia anak yang lahir di kandang, wah tentu sangat sulit bagi anak itu menrima kenyataan itu.

Yesus yang hendak menyelamatkan umat manusia itu lahirnya di kandang, oleh sebab iotu tidak heran kalau banyak orang-orang pada saat itu tidak percaya akan kemesiasan Yesus. Mereka mengharaapkan bahwa mesias yang datang itu bakal seperti seorang raja yang penuh kuasa dengan berbagai peral;atan senjata yang lengkap dan sangat berkuasa. Namun yang satu ini lahirnya di kandang yang hina.

IA dilahirkan sama seperti Manusia

Bayi Yesus yang dilahirkan oleh gadis Maria di kandang binatang itu bukan bayi yang antik, tetapi bayi yang memang sama dengan manusia dan sangat sederhana sekali. Bayi itu kemudian bertumbuh besar, remaja dan mencapai dewasa. Sebagai manusia Yesus itu merasa kesakitan, lapar, haus selayaknya manusia. Namun perbedaannya yang mutlak terhadap manusia adalah Yesus ini tidak berdosa. Dengan demikianlah maka Yesus itu baru sanggup menyelamatkan manusia yang berdosa. Kesanggupan Tuhan Yesus inilah yang membuat semua yang ada di bumi ini bertekuk lutut.

Seorang penulis yang bernama Andrew Song menulis paling sedikit lima syarat untuk membuat seorang manusia itu menjadi seorang terkenal. Yang pertama adalah harus banyak uang dan ke dua harus berilmu tinggi, ke tiga harus mempunyai kekuasaan dan ke empat kedudukan serta yang kelima paling sedikit umurnya sekitar empat puluhan.

Andrew kemudian menulis lagi bahwa, hanya ada satu-satunya orang orang du dunia ini yang tidak memiliki syarat-syarat di atas, tetapi sangat terkenal. Orang tersebut adalah Yesus Tuhan kita. Lihat ini buktinya :

1. Yesus tidak mempunyai uang, Ia lahir di kandang yang domba, tidak ada tempat untuk meletakkan kepalaNya (Matius 8:20) dan pada saat mati, kuburnyapun pinjaman dari Nikodemus.

2. Yesus tidak pernah bersekolah tinggi, tidak pernah menulis buku atau artikel , tetapi berjuta -juta buku yang menulis tentang Dia.

3. Yesus tidak menyandang senjata untuk menyatakan Dia berkuasa, ketika di Taman Getsemani Ia membiarkan diri-Nya ditangkap tanpa ada perlawanan; kecuali Petrus yang coba membela Dia, itupun dicekam habis-habisan.

4. Yesus tidak berkedudukan, Ia hanya seorang anak desa dan anak seorang tukang kayu

5. Yesus tidak memiliki usia yang lanjut, Dia hidup di dunia lebih kurang tiga puluh tiga tahun

Inilah Yesus , sebagai manusia namun bukan manusia biasa, karean IA adalah Tuhan kita. Kerpada setiap orang yang percaya pada-Nya juga akan mengalami hal yang sama, dari dunia kehinaan (berdosa) menuju kepada dunia kemuliaan yakni kerajaan Sorga.

*) Chu Sei Hiong adalah alumni SAAT (angkatan 1988), saat ini mendampingi suami melayani di GII San Jose, California, USA

0 Comments:

Post a Comment

<< Home